Memahami krisis beras global

Harga beras dunia terus mencapai rekor tertinggi baru. Bank Dunia telah memperingatkan bahwa krisis tersebut akan berdampak bagi sekitar 100 juta orang. 

Berikut adalah beberapa isu penting yang dipertimbangkan :

Apakah peningkatan panen jagung untuk produksi etanol di Amerika dan eropa mempengaruhi harga beras? Ya, secara tidak langsung.  Sementara para petani di Amerika dan Eropa menanam lebih banyak jagung untuk memproduksi etanol, harga gandum meningkat karena persediaan berkurang. Harga gandum yang tinggi membuat orang-orang mensubstitusi nasi, terutama di Afrika. meningkatnya permintaan etanol sebagai bahan bakar alternatif berhubungan langsung dengan harga minyak yang meningkat. (etanol disini sebagai substitusi dari minyak). Selain itu, biaya priduksi beras meningkatkan tajam karena biaya pupuk, transportasi, dan pemrosesan ikut naik seiring kenaikan harga minyak.

Garis besar kenaikan harga minyak dan komoditas lainnya

Kenaikan harga minyak membawa banyak perubahan di berbagai sektor, bahkan di berbagai negara.

Naiknya harga minyak telah memicu kenaikan komoditas lainnya. Dolar amerika (Usd) kini semakin melemah, akibat resesi yang bermula dari krisis subprime mortgage, yang ikut memicu naiknya harga minyak. Lemahnya USD membuat negara OPEC merasa pendapatannya semakin kecil, karena minyak memang diperdagangkan dengan USD. Ini merupakan salah satu faktor yang membuat mereka enggan untuk menambah kapasitas produksi, selain karena ingin menjaga harga minyak tetap tinggi.